Friday, May 3, 2019

Cinta Tanah Airku


Cintaku, kasih sayangku kepada tanah air yang sudah aku tinggalkan puluhan tahun ternyata tidak pernah pudar. Lihai aku menyimpannya, tapi lambaian nusantara yang lembut mampu sesekali membangunkan perasaan yang tersimpan rapi. Mataku basah; aku termenung. Anak kampung yang telah melanglang dunia.

Yang pertama aku ingat adalah kesahajaan hidup orang-orang yang aku temui saat berkunjung. Aku sadar aku bisa membantu mereka paling tidak dengan ilmuku, tapi urusanku sendiri belum selesai. Satu saat, gumamku.

Hidupku terbagi dalam beberapa fase. Ada fase keingintahuan, ada fase belajar, ada fase bekerja dan menjadi orang tua, dan ada fase jati diri. Fase-fase ini saling melangkahi dan melengkapi. Kesadaran akan mereka yang membuat cinta tanah airku tidak pernah pudar.

Banyak perubahan aku lihat dari dekat dan kejauhan. Beberapa kurang berkenan di hatiku. Tapi itulah cinta: kadar hakikat yang tak pernah berubah walau obyek cintaku berubah.

Hidupku harus lengkap. Sebelum aku mati, aku ingin renggut impian.




No comments:

Post a Comment