Wednesday, January 15, 2020

Berlian


Calgary hari ini amat dingin. Suhu sekitar -30 derajat C sejak Senin kemarin. Untung angin tidak bertiup kencang. Sudah sejak awal tahun saya jalan ke dan dari kampus tiap hari, termasuk di suhu dingin seperti ini. Terlihat ada gunanya: pikiran bisa lebih berkonsentrasi dan kerja bisa lebih lama.

Kemarin saya membaca artikel tentang Peter Woit yang berpendapat string theory "not even wrong" karena teori ini tidak bisa dibuktikan dengan eksperimen. Periset string theory tidak tinggal diam dan kedua kubu terlibat polemik online berkepanjangan mengenai benar tidaknya string theory.

Keberatan Peter Woit bukan sekedar iseng karena riset awalnya di fisika partikel dan string theory sendiri memang sangat dipopulerkan oleh beberapa perisetnya seperti Brian Greene. Peter Woit keberatan dana riset berharga dibelanjakan untuk riset yang tidak bisa dicek keabsahannya oleh eksperimen. Periset string theory mempopulerkan teorinya karena dana riset mereka tergantung kepopuleran ini mengingat teori ini belum bisa (tidak bisa?) diverifikasi oleh eksperimen.

Tiap periset teoretis fisika murni dan terapan yang mengerjakan bidang riset baru berhadapan dengan beberapa kemungkinan negatif berlapis:
1. Riset tidak bisa diformulasikan dalam persamaan matematika;
2. Persamaan matematika tidak mempunyai solusi;
3. Solusi persamaan tidak cocok dengan hasil eksperimen;
4. Solusi persamaan tidak berpotensi berguna luas;
String theory sudah mengalahkan kemungkinan 1 dan 2, tapi formulasinya tidak unik, menurut yang saya baca. Bisa diputuskan string theory masih spekulatif, dan periset string theory yang mempopulerkan teori ini bisa juga diputuskan seperti "salesman". Mereka bisa dibilang kurang adil dan kurang jujur. Mereka tidak ubahnya seperti penjual minyak oles untuk menumbuhkan rambut dada yang saya dulu jumpai di luar pagar Kebun Binatang Surabaya.

Jika kemungkinan2 hasil riset ini dikawinkan dengan aktivitas "self promotion" seperti di atas maka tambah rumitlah ekosistem riset. Ada bermacam tingkat kemungkinan diatas dan karakter periset.

Mencari berlian riset baru akhirnya memang tergantung pada hasil nyata riset. Menurut saya, periset yang membidani bidang riset yang masih di kemungkinan 1 dan 2 sebaiknya tidak mengoceh terlalu banyak. Dia harus kerja lebih keras mencari hasil nyata yang cocok dengan eksperimen. Sebelum itu sebaiknya tidak bicara banyak. Dari sudut pandang ini saya setuju dengan Peter Woit untuk polemik string theory diatas.

Hasil nyata riset fisika teori murni adalah kecocokan teorinya dengan hasil eksperimen. Selama ini belum ada, sebaiknya diam. Hasil nyata riset fisika teori terapan adalah produk yang dibuat berdasarkan teorinya. Banyak contoh keberhasilan riset murni dan terapan, dari bom atom sampai laser. Mereka membuktikan tanpa samar kebenaran teori yang melandasi prinsip kerja.

Di abad 21 sekarang sangat sukar mencari teori fisika murni yang benar-benar baru. Tinggal teori fisika terapan saja yang terbuka lebar untuk inovasi, tapi teori fisika terapan ini turunan dari yang murni. Dari sudut keilmuan, teori fisika terapan tidak begitu menakjubkan. Yang menakjubkan adalah produk yang dibuat berdasarkan teori fisika terapan.

Kemenangan absolut (berlian) riset abad 21 akan berada di produk-produk baru. Tidak begitu penting teorinya karena tidak ada yang benar-benar baru. Di sinilah yang membuat saya kadang termenung sedih: kok sukar sekali mencari teori baru ya. Sementara yang lama saya tidak pernah tertarik, apalagi mengikuti orang lain. Pemikiran akan produk baru ini yang sekarang membimbing saya di riset unicycle yang saya kerjakan sekarang: (i) Apa bisa membuat robot unicycle? (ii) Apa bisa membuat self-driving motorcycle? (iii) Bagaimana bentuk teori dinamika kedua kendaraaan ini dan bentuk control system mereka?

Monday, January 13, 2020

Pengabdian


Apa yang bisa saya petik dari pelajaran pemberhentian kerja tidak akan berguna jika saya tidak mempersiapkan diri.

Teman, sobat, bahkan sahabat tidak begitu berguna. Mereka tidak bisa berbicara banyak. Tertawa seperti menertawakan. Menangis seperti menangisi. Tidak ada kata yang bisa diucapkan. Itu pelajaran pertama terpenting.

Mulai selalu dari yang pungkasan, bukan dari wiwitan. Ini pelajaran kedua terpenting. Tidak semua orang menerima ini; itulah hidup. Yang awal adalah saat ini, dan jika saya masih ribut dengan yang sekarang, maka saya sudah kalah.

Jadi tidak usah sedih apa pun yang terjadi sekarang.

Pandanglah jauh ke depan. Apa cerita pungkasan yang saya mau buat?

Surutkan 3-5 tahun ke arah sekarang dan tanyakan: Bagaimana cerita pungkasan itu akan kubuat?

Semua akan kembali ke kedigdayaan hati untuk mencari sendiri. Ini pelajaran ketiga terpenting. Tidak ada kata menyerah.

Dan hanya satu saja yang terpenting selain yang kumau: keluarga. Ini pelajaran keempat terpenting.

Jika kamu tidak mengerti keempat pelajaran ini, pembaca blogku, saya yakin kamu sudah merugi di hidupmu.