Disain rekayasa adalah salah satu puncak penguasaan sains dan teknologi. Ini karena produk disain rekayasa berupa barang adalah kata akhir pembuktian kalkulasi dan asumsi yang sebelumnya hanya ada di kertas dan layar komputer. Kompleksitas usaha disain rekayasa yang menggabungkan manufaktur, disain rupa, biaya, dan disain mekanisme adalah alasan tambahan.
Disain rekayasa adalah hilir penguasaan sains dan teknologi, sementara riset baru orisinal adalah hulu sains dan teknologi. Riset baru orisinal adalah puncak kedua penguasaan sains dan teknologi.
Buat pengajar universitas seperti saya, hanya ada dua pilihan ini dalam mengerjakan riset di kampus. Menurut saya riset yang hanya mengikuti jejak peneliti lain tidak layak saya lakukan karena memalukan.
Langkah tersukar dalam aktivitas disain rekayasa adalah manufaktur. Bagaimana menterjemahkan ide disain mekanisme yang ada di kertas menjadi barang. Contohnya, bagaimana membuat ide mesin diterjemahkan dalam langkah-langkah kongkrit yang menggabungkan komponen-komponen barang seperti shaft, ball bearing, lubrication, spring (pegas), piston, dan lainnya untuk menjadi satu barang bernama mesin bakar.
Di langkah manufaktur lah berbagai hitungan engineering, seperti heat transfer, termodinamika, mekanik benda padat, dinamik, mekanika fluida, akan menjadi kenyataan barang atau tidak.
Yang terpenting untuk meraih sukses disain rekayasa justru bukan datang dari kalkulasi rumit dan mutakhir yang menyeluruh. Tapi justru datang dari dua hal: (i) kemampuan kita untuk memakai akal sehat yang dilandasi kapasitas teknis memadai dan (ii) kesabaran dan keberanian memutuskan solusi yang optimum. Dua hal ini kerap tidak membutuhkan kepintaran tinggi. Yang kerap dibutuhkan adalah kemampuan fokus dan menelaah masalah dengan detail dan teliti.
No comments:
Post a Comment