Nduk, ini jalan nasib kita
Baju lecek kumal berdua
Bersimpuh letih atap cemara
Gerbang tol Cibubur Dua
Mak sedih pikirkan kamu
Masih kecil sudah membabu
Setiap malam muka berdebu
Badan kurus bermata sayu
Mak nyesal lahirkan orok
Mak mau bunuh diri besok
Akhiri letih raga membusuk
Kamu bebas biar bergerak
Mak, apa tak takut dosa besar
Mati tak lumrah hidupmu bubar
Tak punya uang tak bisa bayar
Dunia akhirat menjadi hancur
Lama aku memendam marah
Kita dilewati mobil mobil mewah
Mereka untung berlimpah ruah
Tiap tahun haji banyak sedekah
Nduk, kamu jangan begitu
Ini jalan nasib kita, cah ayu
Gusti Allah Maha Adil, pasti itu
Mak ingin segera tahu