Semua negara maju mempunyai ekonomi yang berbasis teknologi. Untuk mencapai tingkat ekonomi ini setiap negara maju tadi mempunyai ratusan tahun sejarah mengembangkan sains (ilmu pengetahuan) dan teknologi. Canada, tempat saya tinggal, contohnya mempunyai seabad riwayat sains dan teknologi. Contohnya, Ernest Rutherford yang mengerjakan riset di McGill University di awal 1900an dan kegiatan R&D artificial intelligence di University of Toronto.
Fakta butuhnya basis iptek untuk mempunyai teknologi2 yang akhirnya membuat negara kaya tidak usah diragukan. Kalau tidak percaya, bisa saya sarankan kegiatan ini. Pilih satu negara yang menurut anda maju. Lalu tanya mbah Google darimana negara ini mendapatkan kekayaannya (kemajuannya). Kemudian coba cek dari mana asal usul intellectual property yang jadi akar produk dari negara itu. Nah dari sini akan ketahuan korelasi kuat antara kegiatan riset sains and kemajuan negara tersebut.
Kuatnya riset sains di satu negara tapi tidak berarti setiap warna negara harus melek sains. Yang dibutuhkan bukan semua warga negara melek sains; cukup sebenarnya sebagian kecil saja yang melek sains dan mengerjakan R&D sains dengan militan. Yang bisa mengerjakan seperti ini adalah lembaga riset baik swasta maupun pemerintah. Kemudian lembaga riset ini butuh mempunyai sejarah puluhan tahun mengumpulkan orang-orang berkualitas dan mengerjakan riset tertentu dengan cermat dan konsisten.
Jadi yang terpenting adalah (i) kemampuan dan komitmen kuat untuk mengerjakan riset sains dan (ii) critical mass di bidang tersebut. Taksiran kasar saya dibutuhkan sekitar 20an orang di bidang tertentu untuk bisa mendorong bidang riset yang dipilih dan menghasilkan hasil penting.
No comments:
Post a Comment