Aku sekarang tahu rasa hati seorang yang telah bertemu teman hidupnya. Tiap pembicaraan membuka jendela yang mengalirkan hangat sinar mentari ataupun deras titik-titik air hujan. Sudah tidak penting lagi apa yang melewati jendela itu. Apakah mentari, air hujan, bahkan pekat debu terhembus angin kencang.
Karena jendela itulah hakikat teman hidup. Seseorang yang membuka mata hatiku akan semua yang terlewatkan. Seseorang yang bisa melengkapi setiap kalimat yang aku ucapkan. Seseorang yang mengerti setiap pikiran dan langkah kecilku. Seseorang yang aku rindukan setiap hari. Seseorang yang mempunyai mimpi masa depan sama.
Lewat dia aku merasakan pantulan pikiran dan perbuatanku. Aku merasa diperiksa seksama, dinilai adil, dan diberi dorongan untuk menjadi lebih baik.
Aku tidak menyangka akan bisa bertemu teman hidup seperti dia. Latar belakang kita berbeda. Daerah asal kita berbeda. Riwayat hidup kita berbeda. Kita bak asam dan garam yang bertemu di belanga.
Dia jauh lebih menawan daripada aku. Aku terhenyak tatkala dia mau menyambut tanganku. Dia bilang aku orang yang dia tunggu.
Rupanya pengalaman hidup dia amatlah kaya. Cerita masa kecilnya penuh dengan orang-orang yang dia sekaligus kagumi dan takuti. Masa kuliah terisi upaya mencari jati diri. Masa membina keluarga yang merekam keberanian dan pengorbanan tulus. Masa sendiri yang memberi kesempatan untuk menguji prinsip hidup yang dia pegang teguh.
Aku sudah tidak ragu lagi. Aku tertegun: Kenapa aku tidak bertemu dia dari dulu. Aku tetap bersyukur akan kehadirannya. Aku banyak belajar dari dia untuk menjadi jiwa lebih merdeka dari kungkungan keinginan sesaat.
Air mataku meleleh saat aku ingat cerita-cerita sedihku dan harapan akan hari-hari nanti yang lebih baik. Benar bahwa dia yang mencintaiku penuh telah berikan aku kekuatan berlipat.
Teman hidup seperti dia akan membuatku tentram. Kecerdasannya timbul di setiap untaian kata dan ujaran pertanyaan. Tutur kata lembutnya membekas di benakku. Aku tak kuasa untuk tidak menuruti setiap kehendaknya. Dia sudah jadi pujaan hatiku.