Saturday, January 4, 2014

Harga Gas Elpiji Indonesia $0.017 per kubik kaki dan lebih mahal 2.4 kali lipat harga di Calgary


1. Saya baca di tribunnews.com bahwa harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg naik sebesar Rp 3.959 per kilogram. Total kenaikan harga untuk kemasan 12 kg ini berarti sama dengan 12 × Rp 3.959 = Rp 47.508. Jika harga awal elpiji 12 kg ini Rp 80.000, maka harga baru menjadi Rp 127.508. Konsumen yang membeli eceran akan membayar sekitar Rp 150.000.

2. Berat tabung elpiji 12 kg ini hampir semua dari berat tabung baja karena kepadatan gas 0.7 kg/m3 sementara kepadatan baja 7900 kg/m3. Singkatnya, untuk volume yg sama, baja lebih berat 11.286 kali lipat. Ini bisa dikonfirmasikan oleh dimensi tabung elpiji 12 kg yang saya taksir sekitar 60 cm tinggi dan 30 cm diameter. Volume tabung ini berarti 0.0424 meter kubik = 1.497 kubik kaki.

3. Berat tangki elpiji 12 kg saya taksir sekitar 16.7 kg dengan mengasumsikan ketebalan tabung 3 mm. Harga material plat baja dengan berat 16.7 kg sangat murah dan sekitar Rp. 150 saja. Ini bisa dihitung dari harga plat baja sekitar $750/ton. Proses pengelasan, pengecatan, dan penambahan komponen lain untuk membuat tabung elpiji 12 kg tentunya menambah biaya, tapi saya tidak bisa melihat harga tabung baja seberat 16.7 kg ini lebih mahal dari Rp 15.000 per tabung termasuk transportasi.

4. Penjelasan diatas berkesimpulan bahwa harga tabung elpiji 12 kg ini 88% datang dari harga elpiji itu sendiri yg sebesar Rp 127.508 – Rp 15.000 = Rp 112.508. Harga Rp 112.508 ini sama dengan dollar Canada CD$10.23 dengan memakai kurs Rp 11.000 = CD$1. Volume tabung elpiji 12 kg sebesar 1.497 kubik kaki. Untuk tekanan 1 bar, berat gas elpiji untuk volume ini sebesar 30 gram.

5. Pada saat elpiji diisikan ke tabung elpiji 12 kg, berat gas elpiji adalah 12 kg. Dengan mengasumsikan ideal gas law, ini berarti jumlah molekul gas yang diisikan adalah 400 kali lipat. Ini berarti tekanan gas elpiji adalah 400 bar = 40 MPa. Kekuatan tarik baja sekitar 500 MPa, jadi tekanan ini masih aman. Volume total gas elpiji (ekuivalen di tekanan 1 bar) dengan tekanan 400 bar di tabung 12 kg sebesar 1.497 ft × 400 = 600 ft 3.

6. Harga CD$10.23 ini untuk membeli volume gas elpiji sebesar 600 ft 3. Ini berarti harga jual gas elpiji di Indonesia sebesar CD$0.017/ft 3.   

7. Harga CD$0.017 per ft 3 ini amat sangat mahal karena di bulan Desember 2013 saya membayar total CD$145.23 di Calgary untuk total energi sebesar 20.1 gigajoules (GJ) dari gas elpiji untuk memanaskan rumah dan air. Gross heating value untuk elpiji sekitar 1000 BTU/ft 3 atau 1 mega joules (MJ) per ft3. Berarti konsumsi per bulan rumah tangga saya 20.100 ft (dua puluh ribu seratus kubik kaki volume). Jadi saya cuma membayar kurang dari 1 sen per ft 3. Harga gas elpiji di Indonesia per ft 3 jadinya 2.4 kali lipat lebih mahal dari di Canada.

8. Jika saya tinggal di Indonesia dan mengkomsumsi gas elpiji sebesar 20.100 ft 3, saya akan butuh 34 tabung elpiji 12 kg. Keluarga saya akan bangkrut tidak sampai sebulan karena biaya 34 tabung elpiji 12 kg ini Rp 5 juta per bulan.

9. Komponen biaya gas elpiji yang saya bayar tiap bulan di Calgary termasuk biaya administrasi, infrastruktur pipa, dan pengiriman gas yang dilakukan memakai pompa karena langsung memakai pipa bawah tanah ke tiap rumah. Perbandingan harga Indonesia dan Canada ini jadinya proportional, alias "apple-to-apple price comparison". Biaya $145.23 yang saya bayar adalah harga pasar yang saya bayar langsung ke perusahaan gas di Calgary. Ini tidak berbeda dengan membeli gas elpiji di toko eceran di Jakarta.

10. Pertanyaan saya: (i) Siapa yang paling diuntungkan dengan harga gas selangit di Indonesia? (ii) Berapa banyak kerugian rakyat karena ketidakmampuan pemerintah mengontrol harga demi kesejahteraan rakyat?